Data menimpa jawaban Mitsubishi Indonesia terpaut rencana penciptaan Xpander hybrid di Tanah Air warnanya membuat penasaran pembaca Liputan6. com.
Kemudian, berita soal pikap listrik GMC Hummer first edition yang ludes terjual kurang dari satu jam, dan Toyota Raize yang tidak kunjung meluncur pula menarik atensi pembaca.
Berikut ringkasan postingan otomotif terpopuler yang terangkum dalam top 3 kabar hari ini: berita otomotif terlengkap
1. Soal Rencana Penciptaan Xpander Hybrid di Indonesia, Ini Jawaban Mitsubishi
Mitsubishi mempunyai rencana besar di pasar kendaraan listrik. Apalagi, jenama berlambang 3 berlian ini bakal meningkatkan investasi sebesar Rp 11, 2 triliun pada 2025 di Indonesia buat meningkatkan pasar mobil ramah area di Tanah Air.
Dengan bonus investasi tersebut, Mitsubishi hendak meningkatkan 2 model kendaraan, ialah Xpander tipe hybrid serta plug in hybrid. Setelah itu, model kedua hendak ditunjukan pengembangannya jadi produk ekspor Indonesia ke nagara- negara tujuan ekspor.
2. Kurang dari 1 Jam, Pikap Listrik GMC Hummer First Edition Ludes Terjual
Sehabis GMC Hummer EV menampakkan diri sebagian waktu kemudian, langsung menuai apresiasi yang besar dari konsumen. Perihal ini diisyarati oleh ludesnya stok awal yang dipunyai oleh pabrikan otomotif asal Amerika Serikat ini.
Walaupun mobil pick up listrik ini dibanderol dengan harga selangit, tetapi tidak membatasi hasrat konsumen buat memboyongnya ke dalam garasi. Bila ditelusuri, harga yang dibanderol buat GMC Hummer EV ini merupakan USD 105. 595 ataupun setara dengan Rp 1, 5 miliyar dengan paket standar.
Baca Juga : Electronics Gadget Powerseller: Pengisi Daya Baterai dan Kemasan Baterai Menjadi Pasar Besar
3. Diskon Pajak Telah Berjalan Sebulan Lebih, Toyota Raize Tidak Kunjung Meluncur
Toyota Raize jadi salah satu model yang masuk dalam catatan penerima diskon Pajak Penjualan atas Benda Elegan( PPnBM) sebesar 100 persen yang berlaku Maret- Mei 2021. Menariknya, sampai dikala ini mobil tersebut belum diluncurkan oleh PT Toyota Astra Motor( TAM).
Apakah Toyota Indonesia tidak khawatir kehabisan momentum mengingat pemberian insentif telah merambah bulan kedua?